Senyum adalah ekspresi wajah yang menandakan seseorang tengah merasakan kegembiraan, barang murah yang tidak memerlukan usaha kuat untuk menghadirkannya, gerakan replek kulit muka tatkala seseorang mendapatkan kebahagiaan, dan sihir yang halal. Ia merupakan pemberitahuan akan persaudaraan, tanda akan ketulusan, misi percintaan dan dialog kasih sayang.
Senyum dihadapkan pada kerasnya rasa hasad lalu meluluhkannya, jatuh di atas tumpukan rasa permusuhan lalu menghilangkannya. Senyum dapat merenggangkan tali kebencian, mengusir gangguan permusuhan, mencuci kotoran kedengkian dan menghapus luka putusnya hubungan. Rasulullah – shallahu’alaihi wa sallam – bersabda: “Senyummu di hadapan wajah saudaramu adalah sedekah”
Senyummu menjadi sedekah, itu dikarenakan engkau telah memberikan kebahagiaan kepada saudaramu, mempersembahkan kepadanya kesenangan, engkau luluhkan hatinya dengan air wajah yang berseri, engkau dinginkan rasa cinta dengan roman muka yang cerah.
Wahai yang ingin mencari kecintaan tersenyumlah!, tersenyumlah di hadapan manusia agar dapat mencairkan rasa kedengkian hati mereka dan mencabut duri dari jiwa mereka.
Apabila Engkau bersedih, keresahan dan kemalangan selalu menimpamu maka tersenyumlah, semoga kesalahan-kesalahanmu di hapuskan dengannya.
Apabila Engkau menjadi miskin dan menghadapi kebutuhan yang sangat maka tersenyumlah, semoga kemiskinan itu menghalangimu dari kelaliman kekayaan, kesombongan harta dan fitnah dinia.
Apabila Engkau sakit dan menjadi pesakitan yang harus terus terbaring di atas ranjang, menjadi teman ranjang putih, maka tersenyumlah, sakit ini akan mencuci dosa-dosamu dan menjadi obat bagi hatimu, serta sebagai penyerahan diri kembali pada Allah –subhanahu wata’ala–
Tersenyum adalah obat yang ampuh yang di nasihatkan oleh ahli-ahli jiwa, barang siapa yang Allah –subhanahu wata’ala– menginginkan pada diri seseorang kebaikan, maka Allah –subhanahu wata’ala– akan memperindah akhlaknya dan melembutkan hatinya, membuat wajahnya bersinar dengan senyuman yang indah bagi saudara-saudaranya yang melimpahkan padanya cahaya-cahaya ketentraman, melepaskan kepada mereka sendi-sendi keamanan, agar mengajarkan kepada orang yang bermuka masam, berwajah muram, bertampang kusam bahwasannya dialah orang yang merugi, karena ia kehilangan orang-orang yang di cintainya, teman-temannya menjauh karena kemuramannya, menghilangkan persahabatan yang dalam menjalinnya memerlukan jerih payah.
لَوْ أَنْفَقْتَ مَا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا مَا أَلَّفْتَ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ وَلَكِنَّ اللَّهَ أَلَّفَ بَيْنَهُمْ إِنَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ [الأنفال : 63
“Walaupun Engkau membelanjakan (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka (hati orang-orang yang beriman), akan tetapi Allah telah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. Al-Anfaal:63)
Oleh karena itu, tersenyumlah niscaya kesedihan akan berkurang, kesusahan akan terasa ringan dan kebahagiaan akan datang silih berganti, hari-hari akan terasa indah penuh kebaikan yang engkau sebarkan lewat senyuman.
( Dikutip dari buku “Tersenyumlah Sebagaimana Rasulullah –sallahu ‘alaihi wa sallam- dan Para Sahabat Tersenyum”, dengan beberapa perubahan, oleh Tatang Abdurahman Rijal)
1 Comment
duuh bahasanya lembut yoo…
waktu almarhumah Mbah ku meninggal,,,toh aku kan sedih kak…tpi ku coba tuk kuat,.,tapi nopo ora bisa yaaa..?
Comments are closed.