Al-Ma’tuq (22/12). Malam terus merambat menuju peraduannya selepas shalat Isya barusan. Hujan tadi sore masih menyisakan gerimis; Dan angin malam bersemilir menerpa jiwa, menerobos melalui celah-celah lebar Masjid Jami’ Al-Ma’tuq.
Meski malam berjalan di titian sepi, suasana di masjid yang megah ini dilingkupi kesyahduan, lantaran sebuah event yang dihelat Kabid. Pendidikan Pesantren Al-Ma’tuq; “Takrim (memuliakan) Santri-Santri Yang Hafal 10 Juz Al-Qur’an”.
“Mereka adalah para pejuang Al-Quran,” seru Ustadz Hasan Asy’ari, Lc, pembimbing Baitul Qur’an, menunjuk empat orang santri yang malam itu “dipajang” di panggung kehormatan.
Ya, empat orang itu adalah santri yang telah berhasil menyelesaikan hafalan Al-Quran 10 juz dalam tempo empat bulan keikutsertaan mereka di Baitul Quran. Subhanallah…
“Semua orang bisa menghafal Al-Quran,” seru Ust. Hasan lagi, “Syaratnya hanya ada dua: Sabar dan Istiqamah.” Demikian Ust. Hasan memberi motivasi kepada para santri lainnya yang juga hadir dalam acara takrim tersebut.
Serangkaian acara dipertunjukkan dalam momen yang baru pertama kali terjadi di Al-Ma’tuq ini. Mulai dari testimoni salah seorang santri al-mukarramin (yang sedang dimuliakan), lalu pengujian langsung hafalan mereka oleh para asatidzah dan santri, juga pemberian hadiah yang diberikan langsung oleh Mudir Pesantren, DR. Ade Hermansyah, Lc, M.Pd.I
“Ingat bukan hanya anggota Baitul Quran yang akan mendapatkan takrim semacam ini,” ujar Mudir Pesantren, “tapi siapapun santri yang mencapai hafalan Al-Quran 10 juz atau lebih juga akan mendapatkan takrim semacam ini,” janji Mudir Pesantren.
“Mereka makan tiga kali sama dengan kalian, minumnya juga sama. Jika mereka bisa, kalian pun bisa…!” Terngiang kembali petuah Ust. Hasan Asy’ari dalam sambutannya di malam yang indah itu.
Malam terus merambat sesuai tugasnya.. Ketika kita justru lebih sering lalai dengan tugas-tugas.. (almatuq.net/ahb)