almatuq.sch.id – “Saya ingin membahagiakan orang tua”. Demikian penuturan ananda Hanif Erwandi, calon penerus sang ayah yaitu Ustadz Dr. Erwandi Tarmizi Anwar, Lc., M.A حفظه الله تعالى Hal senada disampaikan sang buah hati Ustadz Sofyan Chalid Ruray, Lc. حفظه الله تعالى yaitu Umar Ruray. Selain tujuan diatas mereka mengikuti tasmi ini agar memantapkan hafalan mereka. Harapannya ingin bisa mempertahankan hafalan, lebih mutqin, lebih mudah ketika muraja’ah dan kegiatan tasmi’ ini terus berlanjut. Demikian hasil wawancara kami kepada peserta tasmi 30 juz Alquran.
Setelah usai digelarnya Jilsah Khotmil Al-Qur’an Akbar 30 Juz, kami dapati wajah yang berseri-seri dari beberapa santri Markaz Tahfizh Al-Bassam yang telah menyelesaikan kegiatan Jilsah tasmi’ yang berlangsung selama tiga hari. Mungkin rasa lelah, rasa cape, rasa jenuh yang dirasakan, akan tetapi terbayarkan setelah menyelesaikan Jilsah tasmi’ ini.
pada penutupan kegiatan Jilsah khotmil Al-Qur’an tersebut mereka mendapatkan penghargaan berupa sertifikat, dan mereka sangat senang sekali, Alhamdulillah.
Semoga apa yang telah mereka capai tidak membuat mereka berhenti disini, terus menerus bermuraja’ah hafalannya, karena jika cita-citanya menjadi penghafal Qur’an maka muraja’ah adalah tugas seumur hidupnya dan yang lebih penting dari itu yaitu mengamalkannya.
Kabar berita ini kami tutup dengan seuntai kalimat dari Imam Syafi’i rahimahullah “Barang siapa yang tidak mau merasakan pahitnya (susah payahnya) belajar, maka dia akan merasakan hinanya kebodohan sepanjang hidupnya”