“Siapa yang nikah nih?” seru salah seorang ustadz Al-Ma’tuq sedikit bercanda.
“Emang ada yang nikah?” jawab seorang ustadz lagi lebih serius.
“Itu di lapangan futsal sudah dipasang tenda-tenda.”
“Oh itu, anak-anak buat acara classmeeting katanya.”
Demikian obrolan singkat dua orang ustadz yang terekam awak redaksi almatuq.net di pagi buta Sabtu (20/12/2014) ini. Rupanya mereka mengomentari persiapan acara pembukaan classmeeting yang telah siap digelar jam’iyyah thalabah (OSIS) di lapangan futsal.
Pembukaannya sendiri dilaksanakan mulai pukul 07.00, dihadiri segenap santri dan dewan asatidzah yang tampak cerah ceria, seceria mentari pagi dengan dekapan kehangatannya.
“Ribuan terima kasih Kami haturkan kepada para Asatidzah yang telah memberikan kepercayaan kepada Kami untuk berlatih organisasi pada kepanitiaan classmeeting tahun ini,” kata ketua panitia, Dzulfikri, yang juga santri asal Lampung dalam sambutannya.
“Classmeeting merupakan acara rutin yang selalu diadakan di Pesantren untuk memanfaatkan waktu luang sebelum pembagian rapot,” lanjut Dzul fikri, “dan pada tahun ini dikemas secara atraktif, inofatif dan kreatif oleh para Panitia.”
Dzulfikri mungkin lupa tidak memerinci perlombaan apa saja yang akan dilaksanakan pada classmeeting semester ini. Namun dari proposal yang diperoleh almatuq.net program kegiatannya sangat beragam: Ada Musabaqoh Hifzhul Quran, Musabaqoh Tilawah Quran, lomba hafalan hadits, kuis-kuis, puisi, kalighrafi, hingga perlombaan-perlombaan hiburan semacam panjat pinang pun ada. Masyaallah…
Taushiyah Mudir Pesantren
Selesai mendengarkan kata sambutan dari Ketua Panitia, acara dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala Bidang Kesantrian, Ust. Heryadi Mahmud, Lc, dan taushiyah dari Mudir Pesantren, Ust. DR. Ade Hermansyah, Lc, M.Pd.I.
Di bagian awal taushiyahnya, Ust. Ade mengungkapkan kekagumannya atas kiprah Jam’iyyah Thalabah yang mampu mengelola acara secara mandiri, juga moto besar panitia classmeeting yang termaktub di spanduk yang menjadi latar belakang panggung: “Dengan Peradaban Al-Ma’tuq, Kita Warnai Dunia”
“Luar biasa, itu bahasa hiperbolis,” komentar Ust Ade yang mengundang senyam-senyum para panitia yang berjejer di samping podium.
“Peradaban itu dalam bahasa Arabnya, hadhoroh atau Tsaqofah, atau kalau orang Inggris menyebutnya Civilization,” ujar Mudir, “Dia adalah sebuah kata yang sebenarnya menunjuk kepada semua bagian dari kehidupan, dimulai dari pola pikir kemudian gerak hidup.”
“Peradaban Al-Ma’tuq tidak pernah tersebut dalam sejarah. Yang ada adalah peradaban Islam. Peradaban Islam ialah peradaban yang dibangun di atas Al-Quran dan As-Sunnah.”
“Kalau ini yang dimaksud, maka itu sudah tepat. Kita sangat menginginkan Al-Ma’tuq menjadi salah satu alat untuk membina dan membangun sebuah peradaban Islam,” tutur Ustadz Ade lagi.
Kalah dan Menang dari Bahasa Arab
Seperti biasa, Ust Ade pun terkadang melemparkan joke-joke segar dalam taushiyahnya untuk mencairkan suasana. Tentang kalah dan menang dalam sebuah perlombaan beliau berujar,
“Kalah itu diambil dari bahasa Arab, kalaha-yaklahu fahuwa kâlihun. Bentuk isim fa’il-nya kâlihun, kata itu ada dalam surat al-mu’minun. Artinya adalah bermuka masam (‘abasa). Dan itu sesuai karena umumnya orang yang kalah itu begitu.”
“Menang juga dari bahasa Arab, diambil dari kata minan. Orang kita menyebutnya menang. Minan itu jamak dari minnah. Artinya nikmat,” joke Ustadz Ade lagi.
Tujuan dari Perlombaan
Yang menarik lagi dari uraian taushiyah Mudir Pesantren, beliau menyebutkan sasaran besar dari segala kegiatan perlombaan di Pesantren,
“Keinginan kita dari setiap perlombaan dalam classmeeting ini, adalah seperti tujuan yang disebutkan oleh Syekh Abu Bakar Al-Jajairi dalam Minhajul Muslim, Bab Al-Musâbaqât Warriyâdhah Al-Badaniyyah, yaitu At-Taqwa Waktisâbul Qudrah ‘Alal Jihâd (ketaqwaan dan memupuk kemampuan untuk jihad di jalan Allah),” tegas Mudir Pesantren seraya menyebutkan pentingnya persiapan jihad dewasa ini.
Subhanallah, pendidikan di Pesantren Al-Ma’tuq, dalam acara-acara rehatnya pun bertujuan serius dalam koridor ketaqwaan, tidak menjadi acara hura-hura yang justru melenceng dari tujuan pendidikan Islam.
Semoga sukses hingga penghujung acara tanggal 26 Desember 2014, dan selanjutnya selamat berlibur di rumah seusai acara pembagian rapot. Ingat, liburan pun harus tetap dalam koridor taqwa dan menyiapkan talenta untuk berjihad fi sabilillah. Allâhu Akbar!!
(almatuq.net/ahb)