almatuq.sch.id – Markaz Al-Ma’tuq menyelenggarakan Deklarasi Gerakan Berbahasa Resmi Pesantren

(Gerbamintren) sebagai salah satu program baru pesantren dalam memajukan kemampuan santri dalam berbahasa Arab dan Inggris.

Acara yang diselenggarakan di Masjdi Jami’ Al-Ma’tuq pada Senin, 12 Juni 2021 turut dihadiri oleh Mudir ‘Am Pesantrten Al-Ma’tuq Ust. Dr. Ade Hermansyah, Lc., M.Pd.I., Mudir Markaz Al-Ma’tuq Ust. Anfalullah, Lc., M.Pd., Kawabid, dewan guru dan santri.

Gerbamitren yang bertema “Tafattuhu Lughoh (Bermekarnya Bahasa) yang dikepalai oleh Ust. Moch. Syaefpul Bahtiar, M.Pd. memiliki 3 tujuan.

  1. Mensosialisasikan dan meresmikan Gerakan Berbahasa Resmi Pesantren.
  2. Memberikan kesadaran kepada warga Pesantren akan pentingnya menguasai bahasa Arab dan bahasa Inggris.
  3. Memasyarakatkan bahasa Arab dan bahasa Inggris untuk para santri di lingkungan Pesantren.

Maka konsekuensi dari tujuan Gerbamitren, santri diharapkan :

  1. Santri dapat mengikuti seluruh program dan peraturan Bagian Bahasa.
  2. Santri dapat membiasakan dirinya untuk berbahasa Arab dan Inggris di lingkungan Pesantren.
  3. Santri dapat menjadi sumber daya manusia yang unggul yang bisa menghadapi tantangan global.

Dalam acara peresmian Gerbamitren Ust. Anfalullah, Lc., M.Pd. menyampaikan bahwa salah satu visi misi Pesantren Al-Ma’tuq adalah santri bisa menguasai bahasa Arab dan Inggris. Beliau juga menambahkan, kedua bahasa tersebut sangat penting untuk dipelajari.

“Kita ingin sekali, sebagaimana telah disampaikan dalam visi misi kita yang menguasai bahasa internasional, salah satunya bahasa Inggris dan bahasa Arab.” Kata Ust. Anfalullah.

“Terkait bahasa Inggris dan bahasa Arab sangat penting. Dengan bahasa Arab kita bisa memaham Al-Qur’an, bisa berinteraksi dengan Allah Subhanahu wata’ala. Dengan bahasa Inggris kita bisa mendakwahkan Al-Qur’an.” Tambah Ust. Anfalullah.

Diakhir sambutan, Ust. Anfalullah membacakan kalimat deklarasi yang diikuti oleh santri dengan bunyi : “Bismillahirrahmanirrahim. Kami warga Pesantren Al-Ma’tuq berkomitmen untuk bebicara resmi bahasa Arab dan bahasa Inggris.”

Setelah membacakan kalimat deklarasi secara serempak, deklarasi juga diresmikan dengan menandatangani spanduk dan Mudir ‘Am sebagai ustadz pertama yang menaruh tanda tangannya di spanduk tersebut yang kemudian diikuti oleh ustadz dan santri lain.

Dalam kesempatan yang sama Mudir ‘Am Pesantren Al-Ma’tuq Ust. Dr. Ade Hermansyah, Lc., M.Pd.I. menyampaikan bahwa acara gerbamitren merupakan keinginan asatidzah untuk meningkatkan kemampuan berbahasa santri.

“Kita menyelenggaran acara deklarasi sebagai bentuk keinginan kuat dari semua ustadz untuk meningkatkan kemampuan berbahasa santri-santri Al-Ma’tuq baik bahasa Arab ataupun bahasa Inggris.” Kata Ust. Ade.

Ust. Ade juga memberikan motivasi kepada santri untuk bersikap aktif dalam berbasa, tidak perlu takut dengan kesalahan karena sejatinya orang yang belajar pasti akan melakukan kesalahan.

“Kita perlu semangat, kita perlu keberanian, kita tidak boleh malu melakukan kesalahan dan berani melakukan kesalahan.” Kata Ust. Ade.

“Yakinlah bahwa orang yang belajar baik belajar ilmu atau belajar bahasa dia akan melakukan kesalahan kemudian dari kesalahan itu dia melakukan perbaikan dan menjadi orang yang berhasil.” Jelas Ust. Ade.

Hal yang paling penting ketika seseorang bisa berbahasa Arab adalah bisa beribadah dengan khusyu dan benar karena syari’at agama islam menggunakan bahasa Arab.

“Bahasa Arab sebagai syi’ar islam dan syi’ar kaum muslimin. Imam Asy-Syafi’i Rahimahullah mengatakan wajib hukumnya seorang muslim belajar bahasa Arab dan wajib hukumnya seorang muslim bisa berbicara bahasa Arab karena tidak mungkin beribadah dengan baik tanpa bahasa, tidak mungkin kita shalat dengan khusyu  dengan baik tanpa memahami bacaan-bacaan yang ada dalam shalat yang semua itu berbahasa Arab. Kita tidak bisa membaca memahami mentadabburi Al-Qur’an kalo kita tidak bisa menguasai bahasa Arab.” Tambah Ust. Ade.

×

 

Bismillah...

Klik kontak kami di bawah ini untuk mengobrol di WhatsApp

× Ada yang bisa kami bantu?