Musibah banjir bandang yang menimpa saudara-saudara kita di Garut mengundang keprihatinan kaum Muslimin di seluruh pelosok nusantara. Tak ketinggalan Pesantren Al-Ma’tuq pun berupaya menyalurkan bantuan untuk para korban.
Setelah beberapa hari melakukan penggalangan bantuan dari asatidzah, santri, dan orangtua santri, terkumpullah dana dua belas juta rupiah. Para santri pun berlomba menyumbangkan pakaian layak pakai dari lemari masing-masing hingga terhimpun tak kurang dari delapan karung ukuran jumbo.
Bantuan lantas diantar ke lokasi bencana pada Sabtu (1/10) yang lalu, langsung ke rumah-rumah korban di beberapa kampung yang ada di kecamatan Bayongbong, salah satu wilayah yang terkena musibah.
Untuk menyisir rumah-rumah yang layak mendapat bantuan, tim Al-Ma’tuq yang dipimpin langsung oleh Mudir Pesantren, Ustadz Ade Hermansyah, bekerjasama dengan Yayasan Al-Kahfi, yayasan sosial setempat pimpinan Ust. Zainal Muzakkir.
“Bantuan-bantuan yang ada selama ini sepertinya terlalu fokus ke lokasi bencana di wilayah kota , sedangkan ke daerah sini kurang terperhatikan,” ujar ust. Zainal, “Alhamdulillah ada bantuan dari Al-Ma’tuq,” tambahnya.
Ust. Zainal yang juga aktif mengurus anak-anak yatim itu, nampak hafal betul dengan rumah-rumah korban, tim Al-Ma’tuq pun diajak berkeliling dari satu kampung ke kampung lainnya, yang terkadang harus menempuh jalan terjal dan berliku, khas pekampungan.
Setiap rumah korban bencana yang dikunjungi pun diberi bantuan tunai di samping beberapa kantong pakaian sesuai kebutuhan mereka.
Tim Al-Ma’tuq yang berkeliling mulai pukul tujuh pagi itu baru berhenti sekira pukul 14.00 mengingat banyak korban lainnya yang berjauhan lokasinya. Sisa bantuan pun diamanahkan melalui Yayasan Al-Kahfi untuk disalurkan kepada yang berhak, sehingga waktunya bisa lebih leluasa.
“Pakaian-pakaian ini nanti kami sortir dulu di yayasan, supaya yang kita berikan tepat sasaran,” ujar ust. Zainal, “misalnya ada keluarga yang tidak ada laki-lakinya, masa kita beri pakaian perempuan. Maka perlu kita sortir dulu sesuai kebutuhan mereka.”
Tim Al-Ma’tuq pun kembali ke Sukabumi, menuju rutinitas kepesantrenan dengan segala dinamikanya, demi membina generasi yang kokoh akidahnya, dan tidak abai akan nasib saudara-saudaranya di luar sana.
Tak lupa, Kami ucapkan jazakumullah ahsanal jaza kepada para penyumbang yang mengamanahkan donasinya melalui Pesantren. Semoga Allah menjadikan setiap uluran tangan Antum dalam timbangan amal kebaikan di hari akhir kelak.
Amin ya Rabbal alamin.. (ahb/almatuq.net)