almatuq.sch.id – Alhamdulillah, rasa syukur dan bahagia menyelimuti keluarga besar Pesantren Al-Ma’tuq, karena bertambah lagi alumninya yang diterima di Universitas Islam Madinah (UIM) Arab Saudi. Tahun ini, ada 3 Alumni dari Angkatan XI, mereka adalah Daffa Fikri Aufa, Aziz Muslim, dan Naufal Azka Haunan.

Tentang perjuangan para alumni ini, banyak tahap yang harus dilewati. Meski tanpa melewati muqobalah, karena pendaftaran berbasis online. Namun bukan berarti perjuangan para alumi terbilang mudah. Dari kelengkapan berkas, tanggap mengejar waktu sampai senantiasa memanjatkan do’a adalah hal-hal yang tetap tak bisa tinggalkan.

Terhitung sejak tanggal pendaftaran pada tanggal 11 Agustus 2021 hingga retan waktu kurang lebih satu tahun, barulah para alumni dinyatakan lulus. Tahapan pertama yang harus dilalui ialah pengirimin berkas via online pada hari pendaftaran. Apabila berkas dinyatakan diterima, pihak kampus akan mengesahkan pendaftar yang terpilih. Kemudian tahapan berikutnya, peserta yang berkasnya telah disahkan akan berubah statunya dari tahta dirosah menjadi murosyah mabda’iyyan (yaitu lampu hijau dari pihak kampus). Artinya, pendaftar yang berhasil mendapat gelar murasyah mabda’iyyan adalah kandidat terkuat pendaftar yang lulus pendaftaran. Dan saat pengumumannya pada bulan Oktober 2021 lalu, ada 3 alumni Pesantren Al-Ma’tuq yang diterima.

Selanjutnya pada akhir Juli 2022, setelah melewati tahapan MCU & Biometrik serta pengajuan tiket dengan visa yang sudah diberi stempel, akhirnya mereka mendapat tiket pesawat untuk terbang ke kota Nabi pada 05 September 2022.

Saat berkesempatan pamitan dengan dewan guru di Pesantren, ketiga alumni mendapat bekal dan nasihat berharga dari Mudir ‘Am juga Mudir Markaz. Mudir Markaz berpesan agar para alumni senantiasa bersyukur atas apa yang telah diberikan Allah. Kemudian, harus selalu bersemangat menghadiri halqoh-halqoh masyayikh yag ada di Masjid Nabawi, karena peluang disana sangatlah luas.

Mudir markaz juga mengingatkan agar selalu tamak akan ilmu dan berharap bisa melanjutkan sampai jenjang magister bahkan doktor, karen salah satu faktor yang seringkali menjadi hambatan adalah para mahasiswa memilih untuk menikah dahulu sebelum berangkat ke  Madinah. Mudir menegaskan dan menyarankan agar tidak menikah dahulu sebelum sarjana, “kecuali mampu menggabungkan keduanya” terang mudir kepada para alumni. Selamat kepada kak Daffa, kak Aziz Muslim, dan kak Naufal Azka.

Semoga perjuangan menuntut ilmu senantiasa diberi kemudahan dan keberkahan, amin.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *