almatuq.sch.id – Upacara peringatan detik-detik proklamasi kembali digelar di Al-Ma’tuq. Kali ini yang bertindak sebagai petugas dan pasukan pengibar bendera adalah gabungan dari para pengurus OSMA dan pasukan khusus pramuka markaz Al-Ma’tuq. Upacara kali ini berlokasi di lapangan futsal besar. Dihadiri oleh seluruh jajaran asatidzah dan tentunya Mudir Markaz Ustadz Anfalullah sebagai inspektur upacara.
Alhamdulillah upacara berjalan lancar. Aksi yang memukau dari Paskibra Al-Ma’tuq ikut mewarnai upacara peringatan kali ini. Diawali dengan aksi gerak jalan tiap pleton memasuki lapangan utama. Kemudian pasukan pengibar bendera yang dibagi menjadi dua pasukan masuk. Kelompok pertama bertugas mengambil sekaligus menyerahkan bendera merah putih kepada pasukan kedua yang masuk tak lama setelah pasukan pertama masuk lapangan utama. Di bawah langit yang tenang bendera merah putih berkibar diiringi lagu Indonesia Raya.
Sambutan inspektur upacara menjadi bagian yang paling menarik pada upacara pagi tadi, mudir markaz mengingatkan kepada seluruh peserta upacara bahwa kita sebagai rakyat Indonesia harus menyadari bahwa perjuangan orang tua kita sangat berat. “Kita do’akan semua pejuang muslim semoga mereka menjadi syuhada” terang Mudir.
Inspektur upacara juga mengingatkan bahwa kemerdakaan sejatinya adalah penghambaan kita kepada Allah. Dan juga kemerdekaan merupakan perjuangan kita melawan hawa nafsu. Kalau kita masih mengikuti hawa nafsu artinya kita masih belum merdeka, kita masih dijajah oleh diri kita sendiri. “Kalau kita masih telat bangun subuh artinya kita masih terjajah, kalau kita masih tidur di kelas artinya kita masih terjajah, dan kalau pegawai dan guru masih terlambat bekerja artinya kita masih terjajah.” Terang Mudir “Maka kita tanyakan pada diri kita apakah kita sudah merdeka.”
Semoga kita selalau bisa meraih kemerdekaan yang sejati dengan selalu berdisiplin dalam beribadah dan menuntut ilmu.